Mengenang Sosok Almarhum Prof Nanat Fatah Natsir Sebagai Orang Yang Baik Dan Paling Mudah Untuk Diundang Ke Acara-Acara Yang Diselenggarakan Para Juniornya

Bandung, faktainfokom.com

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengenang sosok almarhum Prof Nanat Fatah Natsir enjadi saksi bahwa pak Nanat adalah (orang) baik,” ujar Menag saat memberikan testimoni di acara Takziyah dan Doa Bersama untuk almarhum Prof Nanat Fatah Natsir secara virtual yang digagas Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI).

Diakuinya banyak memiliki kenangan bersama almarhum. Salah satu yang paling diingatnya yaitu ketika almarhum paling mudah untuk diundang ke sebuah acara yang diadakan oleh para juniornya.

Namun begitu, Menag meminta maaf kepada keluarga almarhum sebab belum sempat datang ke rumah duka. Dengan acara yang diinisiasi oleh ICMI, ia merasa senang karena dapat hadir di acara takziyah dan doa bersama. “Mudah-mudahan kita bisa mengikuti jejak Pak Nanat,” bebernya.

Ratusan orang mengikuti takziyah dan doa bersama tersebut dengan dipimpin oleh Wakil Ketua Umum ICMI M Najib. Sedangkan doa bersama dipimpin oleh Sekjend MUI Amirsyah Tambunan yang merupakan Sekretaris Dewan Pertimbangan ICMI.

Ketua Umum ICMI Arif Satria, Rektor UIN Bandung, perwakilan keluarga dan anak almarhum, mantan Menkopolhukam Mahfud MD hingga Gubernur Lemhanas Ace Hasan Sadzily.

Seperti diketahui, almarhum Prof Nanat Fatah Natsir pernah menjabat sebagai rektor UIN Bandung periode 2003-2011 serta Ketua Senat UIN Bandung. Serta Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat/Presidium ICMI periode tahun 2005-2015.

Ketua ICMI Arif Satria mengatakan, “ICMI turut berduka cita atas kepergian almarhum Nanat Fatah Natsir yang banyak memberikan dedikasi untuk kemajuan ICMI. Selain itu, banyak sekali warisan almarhum untuk ICMI, perguruan tinggi hingga umat Islam di Indonesia”.

“Kami mengucapkan turut berduka cita mendalam atas kepergian Prof Nanat Fatah Natsir yang memberikan dedikasi untuk kemajuan ICMI,” ucapnya.

Rektor UIN Bandung Rosihon Anwar mengatakan, “almarhum dikenal sebagai sosok yang banyak memberikan kontribusi untuk pembangunan UIN Bandung. Salah satunya di zaman kepemimpinannya sebagai rektor berhasil melakukan transformasi IAIN menjadi UIN Bandung. “Pembangunan UIN Bandung sangat banyak kontribusi beliau untuk kampus kami. Dari IAIN menjadi UIN di zaman beliau,” jelasnya.

Kehadiran seluruh pihak dalam acara takziyah dan doa bersama untuk almarhum ayahnya merupakan dukungan yang sangat berarti. Ia bersama keluarganya sangat diberkahi dengan semangat yang diberikan oleh semua pihak”, ucap Ita Latifah anak kandung almarhum.

Ayahnya sebagai sosok yang penuh kasih sayang, bijaksana dan tauladan bagi anak-anaknya. Almarhum tidak hanya memberikan nasehat akan tetapi juga disertai tindakan yang nyata. “Ayahanda penuh kasih sayang, bijaksana dan menjadi tauladan bagi putra putri. Beliau tidak hanya memberikan nasehat tapi menunjukkan sikap dan tindakan beliau,” pungkasnya. (kamal,net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *