PEKANBARU, faktainfokom.com
Ketulusan dan kepedulian terhadap sesama mendorong Zulkifli atau yang akrab disapa Pak Uban, untuk terus aktif membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan rujukan di ibu kota Provinsi Riau. Pria asal Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti ini, sehari-hari tinggal di Kota Pekanbaru dan mendedikasikan waktunya mengurus pasien dari berbagai daerah, khususnya dari Kepulauan Meranti, yang harus menjalani pengobatan di rumah sakit rujukan.
Dorongan kuat dari masyarakat untuk mendapatkan kemudahan dalam pengurusan administrasi rumah sakit, fasilitas rumah singgah, serta layanan antar-jemput pasien dari pelabuhan menjadi cikal bakal lahirnya Relawan Kesehatan Rujukan Riau. Kini, organisasi tersebut dipimpin langsung oleh Pak Uban.
“Saya prihatin dan sedih melihat
saudara-saudara kita dari Kepulauan Meranti ketika berobat ke Pekanbaru. Dulu banyak yang kesulitan urusan administrasi, penginapan, dan penjemputan. Alhamdulillah, sekarang keluhan-keluhan itu sudah bisa kita atasi bersama,” tutur Pak Uban saat ditemui di Pekanbaru, Jumat (11/10/2025).
Banyak masyarakat yang sudah merasakan langsung manfaat dari keberadaan organisasi ini. Salah satunya Kander, warga Meranti yang pernah mendampingi pasien dengan gangguan kejiwaan untuk berobat ke Pekanbaru.
“Alhamdulillah, selama kami di Pekanbaru, Pak Uban yang membantu menunjuk jalan dari rumah singgah ke rumah sakit. Bahkan penjemputan dari pelabuhan juga dilakukan. Ini sangat membantu kami,” ungkapnya.
Tak hanya melayani pasien dari Kepulauan Meranti, organisasi ini juga terbuka untuk seluruh masyarakat dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau yang membutuhkan bantuan saat menjalani perawatan rujukan di Pekanbaru.
“Kami tidak membeda-bedakan asal daerah. Selama mereka membutuhkan bantuan, insyaallah kami siap turun tangan,” tegas Pak Uban.
Keberadaan Relawan Kesehatan Rujukan Riau menjadi bukti nyata bagaimana inisiatif masyarakat mampu menjadi solusi bagi sesama. Peran Pak Uban dan para relawan lainnya bukan hanya meringankan beban pasien dan keluarga, tetapi juga menjadi bentuk nyata solidaritas dan kepedulian sosial di Bumi Lancang Kuning. (Miswan)