Penangkapan Gubernur Riau Ciptakan Polemik: Warga Meranti Khawatir Proyek Jembatan Strategis Tertunda

KEPULAUAN MERANTI, faktainfokom.com

Penangkapan Gubernur Riau nonaktif, Abdul Wahid, bersama Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau, M Arief Setiawan, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu, memicu kekhawatiran di tengah masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Warga menilai kasus tersebut bisa berdampak terhadap kelanjutan sejumlah proyek infrastruktur penting yang sebelumnya telah masuk dalam program prioritas Pemprov Riau.

Dua proyek besar yang menjadi sorotan ialah pembangunan Jembatan Panglima Sampul dan Jembatan Selat Akar, yang sejak masa kepemimpinan Abdul Wahid disebut telah direncanakan untuk direalisasikan.

Kini, masyarakat menggantungkan harapan pada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, agar rencana pembangunan strategis itu tetap berjalan sesuai jadwal.

“Kami tetap berharap besar kepada Bapak Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, agar melanjutkan program-program yang sudah direncanakan oleh Gubernur sebelumnya,” ujar Miswan (MP), tokoh masyarakat Desa Alai, mewakili warga Kepulauan Meranti, melalui unggahan di media sosialnya.

Miswan menambahkan, masyarakat Meranti yang turut menjadi bagian dari basis pemilih pasangan Abdul Wahid – SF Hariyanto pada Pilgub Riau lalu berharap agar kepemimpinan sementara ini tidak mengubah arah pembangunan yang telah digagas.

“Semoga harapan kami sebagai masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti dapat terwujud, dan pembangunan jembatan yang telah lama dinantikan bisa terealisasi pada tahun 2026 mendatang,” ujarnya.

Masyarakat berharap, proses hukum yang kini berjalan di tingkat provinsi tidak menghambat pembangunan di daerah, terutama proyek-proyek penghubung yang menjadi urat nadi perekonomian warga di kawasan pesisir Riau tersebut. (Miswan)

Pos terkait