Statement Ketua FORMASI, Manap Suharnap, Terkait Ancaman Lingkungan di Kawasan Cigugur

Kuningan, faktainfokom.com

Ketua Forum Masyarakat Sipil Independen (FORMASI), Manap Suharnap, angkat bicara mengenai polemik pembangunan di kawasan Cigugur yang dinilai mengabaikan aspek ekologis dan ketentuan tata ruang. Menurutnya, keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pembangunan.

“Kami menegaskan bahwa setiap bentuk pembangunan di Kuningan wajib tunduk pada regulasi tata ruang. Lingkungan bukan barang dagangan yang bisa dikompromikan demi kepentingan investasi,” tegas Manap.

Ia menilai bahwa kawasan Cigugur adalah wilayah dengan fungsi ekologis penting, sehingga setiap alih fungsi lahan yang tidak terkontrol berpotensi menimbulkan bencana dan menurunkan kualitas hidup masyarakat.

“Ketika kawasan resapan air dan zona rawan longsor dipaksa menampung bangunan besar, maka bukan hanya aturan yang dilanggar, tetapi juga keselamatan warga yang dipertaruhkan. Pemerintah daerah harus berdiri tegas dan tidak boleh kalah oleh tekanan siapa pun,” ujar Manap.

FORMASI menilai bahwa lemahnya pengawasan pemerintah terhadap pembangunan di kawasan Cigugur merupakan sinyal serius. Manap menyerukan agar seluruh pemangku kepentingan baik legislatif, eksekutif, maupun pihak teknis tidak abai terhadap tanggung jawab mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Jika para stakeholder memilih berpihak pada kepentingan sempit dan mengabaikan aturan, itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah publik dan generasi mendatang. Lingkungan yang rusak tidak bisa diganti dengan angka PAD sebesar apa pun,” tambahnya.

Manap juga menekankan bahwa FORMASI akan terus mengawal isu ini dan mendorong transparansi dalam proses perizinan serta pelaksanaan pembangunan.

“Kami tidak menolak investasi. Tetapi investasi harus taat regulasi, berwawasan lingkungan, dan tidak merusak fungsi ekologis yang menjadi penopang hidup masyarakat,” tutup Manap.

|anhad|

Pos terkait