BPBD Kepulauan Meranti Siaga Banjir Rob, Warga Diimbau Awasi Anak dan Waspadai Arus Laut

KEPULAUAN MERANTI, faktainfokom.com

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti turun langsung ke sejumlah wilayah terdampak banjir rob di Kelurahan Selatpanjang Selatan, tepatnya di kawasan PGRI Jalan Ibrahim, Kecamatan Tebing Tinggi, Minggu (7/12/2025).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kepulauan Meranti, Ardath, S.IP, menyampaikan bahwa kehadiran BPBD di lapangan merupakan bentuk kesiapsiagaan dan upaya preventif guna meminimalisir risiko yang ditimbulkan oleh banjir rob.

“Karena sudah terjadi banjir rob, maka kami tetap turun langsung untuk mengimbau masyarakat agar waspada, terutama terhadap anak-anak yang bermain air atau berenang. Arus cukup kuat dan disertai angin kencang, ini sangat berbahaya,” ujar Ardath saat

diwawancarai melalui WhatsApp.
Ia menambahkan, berdasarkan prediksi sementara BPBD, fenomena banjir rob tersebut diperkirakan berlangsung hingga tiga hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap siaga dan aktif mengawasi anak-anak agar tidak bermain di genangan air laut.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kepulauan Meranti, Khardafi, menjelaskan bahwa langkah siaga yang dilakukan pihaknya merupakan tindak lanjut dari informasi resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait siklus Siklon Tropis Senyar.

“Siklus tropis Senyar ini merupakan dinamika cuaca yang dapat berdampak pada meningkatnya volume air laut. Dengan dorongan angin, hal tersebut bisa memicu pasang besar di daerah pesisir seperti Kepulauan Meranti,” jelas Khardafi.

Sebagai langkah mitigasi, BPBD Kepulauan Meranti menurunkan empat tim yang disebar ke sejumlah fasilitas umum dan wilayah langganan banjir, seperti pelabuhan, pelabuhan kempang, pasar, serta kawasan pesisir.

“Kami melakukan pemantauan dan analisis untuk memastikan apakah pasang besar ini menimbulkan dampak serius, baik kerusakan maupun korban,” ujarnya.

Khardafi menegaskan bahwa kesiapsiagaan ini merupakan arahan langsung dari Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti agar seluruh jajaran BPBD selalu siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi, yakni bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca dan air.

Selain menyiapkan personel, BPBD juga menyiagakan sarana dan prasarana pendukung, seperti perahu karet.

Ia menjelaskan bahwa kondisi geografis Kepulauan Meranti yang relatif datar membuat daerah ini minim risiko longsor, serta karakteristik air pasang yang cenderung surut dalam waktu singkat, pagi dan sore hari.

“Secara teknis ini belum kita kategorikan sebagai bencana besar. Namun karena di beberapa wilayah Riau dampaknya cukup signifikan, maka Kepulauan Meranti sendiri telah kita tetapkan sebagai daerah siaga bencana Siklon Tropis Senyar. Saat ini penetapan status masih menunggu penandatanganan Bupati,” ungkapnya.

Hingga saat ini, BPBD memastikan kondisi di lapangan masih terkendali. Tidak ditemukan kerusakan berat maupun korban jiwa akibat banjir rob tersebut.

“Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada bencana serius yang menimbulkan korban. Pemantauan akan terus kami lakukan setiap hari,” tutup Khardafi. (Miswan)

Pos terkait