Percontohan Cangkuang wetan terpilih menjadi 5 Desa terbersih seindonesia

Kab Bandung, faktainfokom.com

Rumah Sampah Tempat Insinerator Motah di Desa Cangkuang Wetan. Sumber: citarumharum.jabarprov.go.id

Suksesnya mengolah sampah juga dirasakan warga Kabupaten Bandung, Desa Cangkuang Wetan. Hal ini karena, pengelolaan sampah yang menerapkan konsep ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular yang mereka lakukan ini akhirnya membuat desa mereka tidak menyumbang sampah ke TPA Sarimukti (pusat).

Seperti yang dilansir citarumharum.jabarprov.go.id, pemecahan masalah sampah plastik desa ini adalah adanya insinerator. Insinerator adalah alat pembakar limbah atau sampah yang berupa padatan, cairan, ataupun gas dengan menggunakan suhu tinggi untuk mengurangi volume sampah.

Insinerator ini diberi nama Motah, setidaknya Motah dapat membakar satu ton sampah dalam satu jam dan 15 ton dalam sehari. Keunggulan lainnya insinerator Motah ini beroperasi dalam 20 jam, sehingga membuat masyarakat bisa untuk mengakuisisi langsung sampahnya.

Faktor paling krusial yang membuat desa ini bisa mengolah sampah secara mandiri adalah karena upaya kepala desanya (Kades). Tidak seperti banyak pemerintah, kades Cangkuang Wetan ini selalu mengupayakan desa mereka selalu terdepan dalam kebersihan.

“Saya kasih pemahaman bahwa memilih sampah itu ibadah. Setiap jiwa punya tanggung jawab jaga lingkungan, saya sampaikan saat tarling, pengajian,” ucap Asep Kusmiadi, Kades Cangkuang Wetan dalam Citarum Harum.

Ini bagian dari kerjasama dan dukungan suport dari kepala desa untuk menciptakan lingkungan yang sangat dominan dengan sampah ini juga membuktikan kesadaran untuk membiasakan diri mencintai lingkungan.

Ini suatu tindakan positif bagi masyarakat atau pemerintahan ini untuk menjadikan sesuatu yang menghasilkan nilai ekonomi untuk menambah pendapatan bagi masyarakat dengan memilah sampah rumah tangga.

Semoga ini menjadi contoh bagi masyarakat desa yang lain agar lebih mencintai lingkungan dan menjadikan kegiatan yang bermanfaat.

Anggani Puspa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *