Kolaborasi Nyata dari Pemerintah Kota Bandung bersama Enesis Group dalam upaya pencegahan DBD

Pendopo Kota Bandung, faktainfokom.com

Dengan berlangsungnya kegiatan pada malam hari ini pemerintah Kota Bandung menyamaikan pidatonya mengenai upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) melalui peluncuran Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), Selasa 2 Juli 2025, di Pendopo Kota Bandung. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Enesis Group sebagai bentuk inovasi dan edukasi dalam menangani juga memberantas DBD.

Kegiatan kali ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung serta CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono.

Gerakan ini menargetkan kehadiran satu kader pemantau jentik aktif di setiap rumah sebagai upaya menekan kasus DBD yang masih menjadi ancaman serius di Kota Bandung, terutama bagi anak-anak dan lansia.

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, menyampaikan apresiasi kepada Enesis Group yang melalui program CSR-nya mendukung pengendalian DBD. Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan harus dimulai sebelum musim hujan tiba.

“Kami tidak ingin ada lagi nyawa direnggut virus dengue. Pencegahan harus dimulai sekarang. Jangan tunggu,” tegas Iskandar, yang akrab disapa Zul, pada acara di Pendopo Kota Bandung, Selasa 1 Juli 2025 malam.

Menurutnya, kemitraan ini merupakan contoh best practice kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dalam isu kesehatan masyarakat. Selain DBD, gerakan ini juga menyasar pencegahan penyakit lain akibat nyamuk seperti chikungunya, malaria, dan kaki gajah.

“Saya mengapresiasi Enesis Group, perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi lotion anti nyamuk (Softell/Sari Puspa), karena melalui CSR-nya turut mendukung program pemerintah mengendalikan DBD di Kota Bandung,” ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain di Pendopo Kota Bandung, Selasa 1 Juli 2025 malam.

Untuk mendukung pengawasan dan percepatan tindakan di lapangan, Dinas Kesehatan bersama Diskominfo juga mengembangkan SEMPATI (Sistem Evaluasi dan Monitoring Penyakit Terintegrasi), yang memungkinkan pemantauan kasus secara real time.

CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, menegaskan komitmennya mendukung gerakan ini, mengingat kedekatan historis perusahaan dengan Kota Bandung.

“Brand kami ada di 14 negara, tapi kami berakar di Indonesia. Lewat ‘Gerakan Berantas Nyamuk dengan 3M dan M Mengoles’, kami ingin masyarakat sadar bahaya nyamuk,” ujarnya.

Sebagai tahap awal, Enesis melaksanakan program di tiga kecamatan: Buahbatu, Rancasari, dan Coblong, menjangkau 14 kelurahan. Aryo juga menyebut adanya target mencetak rekor dunia (Guinness World Record) melalui kampanye Hari Bebas Nyamuk yang diusung dari Bandung ke tingkat global.

Nurdiani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *