Meranti, faktainfokom.com
Dalam rangka meningkatkan kualitas dasar kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi mahasiswa, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Nurul Hidayah Selatpanjang sukses menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi (LDKO) tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Telaga Air Merah, Kecamatan Tebing Tinggi Barat.
LDKO tahun ini menjadi penyelenggaraan kelima sejak DEMA berdiri pada 22 November 2015. Mengusung tema “Membangun Aktualisasi Diri dan Kepemimpinan Islami di Era Digital”, kegiatan menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, khususnya dari kalangan senior mahasiswa.
Di antara pemateri yang hadir ialah Rudi Irawan, A.Md.Kom, mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa AMIK Selatpanjang, yang membawakan materi kepemimpinan. Selain itu, panitia juga menghadirkan Robert, aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kepulauan Meranti, yang memberikan pelatihan teknik persidangan.
Ketua Panitia LDKO, Amrizal, yang juga merupakan Wakil Ketua DEMA STAI Nurul Hidayah, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai ruang pembinaan bagi mahasiswa dalam memahami dasar-dasar kepemimpinan.
“Ini merupakan salah satu upaya DEMA untuk memberikan bimbingan dan pemahaman dalam kepemimpinan, khususnya dalam berorganisasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DEMA STAI Nurul Hidayah, Syubhi, mengapresiasi semangat para peserta yang berjumlah 60 mahasiswa dan berhasil mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga memperoleh sertifikat kelulusan.
“Selamat kepada teman-teman yang telah sukses mengikuti LDKO selama dua hari. Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang pastinya akan bermanfaat bagi seluruh aktivis,” tuturnya.
Syubhi juga menambahkan bahwa DEMA akan terus menghadirkan kegiatan positif lainnya serta membangun kemitraan dengan berbagai pihak.
“Ke depan, kami akan meningkatkan kerja sama dan komunikasi dengan seluruh lini, termasuk pihak pemerintah dan berbagai institusi,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya LDKO 2025 ini, DEMA STAI Nurul Hidayah berharap muncul generasi mahasiswa yang mampu menjadi pemimpin islami, adaptif, dan berdaya saing di era digital. (Miswan)







